Cucak hijau mempunyai daya tarik tersendiri pada penggemarnya karena kecerdasannya
yang pandai menirukan suara burung lainnya dengan cepat dan fasih mebawakannya
itulah yang menjadi faktor utama di gemari para pencinta cucak hijau mania. Mempunyai karakter yang pandai menirukan
suara burung lain dengan waktu singkat menjadi kelebihannya tetapi jangan lupa
dengan kekurangannya yang juga mudah lupa dengan suara yang di simpannya
apalagi pada saat mabung itu akan lupa semua isiannya, ada juga karakternya
pada saat di lombakan malah menirukan suara burung musuhnya bukan mengeluarkan
suara yang di punyainya.
Faktor yang membuat cucak hijau tak mau
mengeluarkan suara isiannya pada saat lomba di karenakan birahi yang rendah
atau juga bisa birahi terlalu tinggi hal tersebut terjadi karena pengaruh
setelan extrafooding khususnya jangkrik dan ulat hongkong, atau juga karena
tidak tepatnya perawatan dengan kebutuhan cucak hijau tersebut.
Ada 2 faktor cara menangani cucak jenggot
yang gagal bongkar isian di lapangan . pertama
penanganan pada saat dirumah yang kedua penganan pada saat burung berada
di arena lomba. Berikut ulasannya :
- PENANGANAN DI RUMAH
1. Faktor kerodong
Masalah kerodong bersifat relatif,
tergantung dari karakter burung. Tetapi faktor ini dapat dijadikan salah satu
target untuk memperbaiki penampilan cucak hijau di lapangan. Ada dua pendapat
mengenai perlu dan tidaknya cucak hijau dikerodong pada malam hari. Sebagian
mengatakan, cucak hijau yang dikerodong pada malam hari biasanya cepat birahi.
Jika kebiasaan ini juga dilakukan pada malam menjelang lomba, maka burung
biasanya gagal bongkar isian saat tampil di lapangan.
Tetapi, beberapa pemain yang rutin
mengerodong burungnya setiap malam mengaku tak mengalami masalah ketika cucak
hijau tampil di lapangan. Histeris, cucak hijau terbaik nasional saat ini,
bahkan full kerodong pada hari Sabtu (H-1). Itu sebabnya, faktor
kerodong bersifat relatif, tergantung dari karakter dan kebiasaan burung.
Silakan dicermati bagaimana respons cucak hijau Anda ketika dikerodong atau
tidak.
Yang perlu diperhatikan adalah
detik-detik menjelang burung digantang di arena lomba. Menjelang lomba, burung
jangan terlalu lama dikerodong. Begitu tiba di arena lomba, buka kerodong
sebentar, kemudian ditutup lagi. Biasanya burung langsung bunyi. Kalau sesi
cucak hijau yang Anda ikuti masih lama, sebaiknya burung dibawa ke lokasi yang
agak sepi, kemudian buka kerodongnya.
2. Jauhkan dari cucak hijau lainnya
Kalau di rumah ada lebih dari seekor
cucak hijau, usahakan kedua burung tidak saling mendengar. Bahkan, mulai H-2
burung sebaiknya tidak mendengar suara burung lain, apapun jenisnya. Hal ini
karena cucak hijau dikenal sebagai burung latah, pintar meniru suara burung
lain dalam waktu cepat.
Jika yang suara yang terdengar
adalah burung masternya selama ini, tentu tidak masalah. Namun kalau suara
burung lain yang baru didengarnya, ini bisa
mengacaukan playlist lagu-lagu isian yang terekam dalam memori burung
selama ini.
3. Kurangi porsi extra fooding
Ketika cucak hijau dalam kondisi
birahi terlalu tinggi, apalagi sampai over birahi , tentu sulit bagi burung
untuk bisa bongkar isiannya. Faktor yang membuat birahi tinggi pada cucak hijau
bermacam-macam, tetapi yang paling dominan adalah setelan extra
fooding yang terlalu tinggi, terutama jangkrik yang diberikan setiap hari
dan ulat hongkong yang biasanya diberikan mulai H-1 dan saat lomba.
Karena itu, bagi sobat yang burungnya selalu gagal masuk 10 besar,
tidak ada salahnya mengutak-atik kembali setelan Extrafoodingnya, dengan
melakukan pengurangan porsi jangkrik dan ulat hongkong sedikit demi sedikit,
sambil dipantau perkembangannya, terutama kondisi birahinya.
Demikian penanganan untuk cucak
hijau yang gagal bongkar isian di lapangan hingga tak kunjung menjadi juara
atau masuk penilaian juri, semoga ulasan di atsa dapat bermanfaat bagi cucak
hijau mania.
Salam Cucak Hijau Mania . . .